Wednesday, 9 February 2011

Cinta berahi

salam sume..hehehe..mst gamba entri kali ni mcm cencored sikit, but may b ia ada kene mengena ngn tjuk yg Redzz cube ketengahkn kali ni..rsanyer xperlu kot nk ckp bnyk2, so, korg hayati & baca seniri k..Selamat membaca!! huhuhuhu

Barangsiapa yang menjaga diri dari percampuran bersama lawan jenis dengan memejamkan mata dan menahan pandangan, maka dia akan selamat dari penyakit ini. Jika ia tidak dapat menjaga dirinya, maka dia akan terjangkit penyakit ini sesuai dengan kadar percampurannya. Pengubatan yang dilakukan sebelum penyakit parah akan memberikan banyak manfaat dan faedah, sebaliknya jika dibiarkan, maka keupayaan pengubatan akan sia-sia.

Sebenarnya dengan hanya memandang lawan jenis yang menarik hampir tidak menimbulkan ‘isyq(cinta berahi berlebihan). Cinta berahi yang berlebihan itu akan timbul manakala pandangannya berlebihan yang didukung oleh kekuatan tamak atau rakus, kemudian diperkuat lagi dengan usia yang masih muda serta syahwat yang menggelora. Barangsiapa yang ingin sembuh dari penyakit ini, segeralah berubat dengan cara memutuskan sebab-sebabnya kerana pemutusan sebab merupakan ubat paling mujarab. Adapun yang paling membantu proses penyembuhannya adalah takut kepada Allah subhana wa ta’ala, mengusir diri dari tempat-tempat kehinaan dan kenistaan serta mengingat-ingat aib atau kekurangan tersembunyi yang ada pada orang yang dicintai. Sebagaimana Ibn Mas’ud telah berkata :

“Apabila salah seorang di antara kalian tertarik oleh seorang wanita, maka hendaklah ia mengingat-ingat aib/kekurangan wanita itu.”

Ketika orang yang dicintai itu mampu dan mungkin untuk diraih, maka bersatu(menikah) dengannya adalah ubat yang paling mujarab. Jika orang yang dicintai itu tidak mungkin untuk dinikahi, maka menikah dengan perempuan lain ( bagi yang bujang ), menikah lagi bagi yang sudah beristeri, pergi jauh, mempertimbangkan pengkhianatan orang yang dicintai, menelaah buku-buku tentang zuhud, mengingat kematian, melawat orang yang sakit dan ziarah kubur dapat memperingan penyakit ini.

Kemudian berpikirlah tentang kepastian berakhirnya kenikmatan, timbulnya kebosanan dan berubahnya keadaan fizikal seiring berjalannya waktu. Hendaklah dia mengambil pelajaran bagi dirinya dan orang lain. Barangkali dengan tangannya orang lain dapat ditarik dan diselamatkan dari jurang bahaya penyakit ini. Ada sebuah cerita seorang laki-laki tua mencintai seorang pemuda. Pada suatu hari dia menghadap cermin lalu melihat setompok uban dikepalanya. Maka ia meninggalkan pemuda itu sehingga pemuda tersebut menghantar surat berupa rangkaian syair :

“kenapa menjauhiku padahal aku tidak
Tanda-tanda putus sangatlah nyata
Kau memberiku minum untuk berkawan
Minumanku yang murni telah dijanjikan.”

Kemudian orang tua tersebut membalas suratnya :

“Aku suka kesenangan padahal telah beruban
Kau memaksaku melakukan penyimpangan
Janganlah mencelaku kerana berpaling darimu
Maka cukuplah bagiku apa yang telah lalu
Aku bertanggungjawab atas dosaku
Biarkan aku menjauhi dosaku
Kita telah menyaksikan Adam alaihis salam
Terperosok jatuh ke dalam kesalahan.”

Rujukan : Mengubati Jiwa Yang Resah - Ibnu Al-Jauzy

No comments:

Yang Dah Berakhir

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...